Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Para Pemelihara Kejahatan

22 Agustus 2024   06:40 Diperbarui: 22 Agustus 2024   07:31 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Peringatan Darurat. Gambar diambil dari kompas.com

Burung gagak berkoak
kabarkan kematian
tentang nurani yang takada lagi
Kerakusan yang sangat telanjang
Tanpa malu
Demi kekuasaan
Seolah-olah negeri ini milik keluarga
Hingga kejahatan-kejahatan
Seperti dicocok hidungnya
Dilakukan tanpa ada rasa bersalah
Seperti barang mainan
Apakah mereka sudah lupa
Kekuasaan yang sangat kuat
Digenggam dalam 32 masa
Runtuh dalam sekejap saja 

Dan sekarang akan mengulang cerita?
"Nggak tahu. Mosok nanya saya."

***

Lebakwana, Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun