Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Cangkir Kangen

4 Agustus 2024   17:11 Diperbarui: 4 Agustus 2024   17:18 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dua cangkir kangen. Foto oleh VitalikRadco/ depositphotos 

Kita duduk berhadap-hadapan
Ada dua cangkir kangen
Aku, kamu, bertatapan
sambil mengaduk-aduk perlahan
"Kenapa tidak dihabiskan?" tanyamu
Kangen itu juga mengandung kafein,
jawabku
Membuat jantung berdebar-debar
dan susah tidur
Kamu tersenyum, dan senyummu
jatuh tersangkut di bibir cangkir
Langsung aku menyesapnya
Dengan sepenuh pejam

***

Lebakwana, Agustus 2024

Baca juga: Dua Kota

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Sajak Kangen

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun