Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Entah ke Mana Puisi Akan Bermuara

12 Juni 2024   06:45 Diperbarui: 12 Juni 2024   07:09 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Entah ke Mana Puisi Akan Bermuara. Foto oleh nicolasjaegergaard/ pixabay 

Kata-kata ngalir
Batang kalimat sunyi
Makna tak lagi berbunyi
Sebuah suara, "Hari ini masih menulis
puisi?"
Puisi akan selalu tercipta
Karena ia menjadi salah satu cara bercerita
Dan cara indah menyembunyikan rahasia
Tapi puisi sering gagap membaca zamannya
Terperangkap kuasa
Serta tagihan mulut-mulut yang menganga

Setiap musim mengulang-ulang senja
Setiap hari rindu, cinta, atau pesan seadanya
Menjadi air terjun
Hanya sekadar gemuruh
Lalu cepat luruh

Muara selalu menampung yang kumuh

Baca juga: Republik Entah

***

Lebakwana, Juni 2024


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun