Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Ingin Lupa

11 Februari 2024   07:32 Diperbarui: 11 Februari 2024   07:33 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang kesendirian. Gambar oleh Lukas_Rychvalsky/ Pixabay

Aku ingin lupa
Pada kenangan yang menghantu
setiap kala
Mimpi-mimpi yang rusak
Gagal mengarungi ombak
Tapi ingatan selalu ditagih
Oleh kenyataan hari ini
Menyisakan cerita yang perih
Ada yang memberontak secara diam
Ada yang diam 'tuk menghimpun dendam
Ada yang dendam diam-diam
Diam-diam lebih baik diam
Aku ingin lupa

***

Lebakwana, Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Telah Sampai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun