Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruang

7 Februari 2024   19:14 Diperbarui: 7 Februari 2024   19:24 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Gambar oleh Rawpixel/ depositphotos

Akan diisi apa ruang ini
Rumah, sekolah, tempat kerja
budaya, cara beragama
dan ruang-ruang imajinasi
dalam kepala
Itu akan menentukan hal-hal apa
Untuk mewarnai ruang yang lebih besar
Bernama Indonesia

Jangan remehkan kata-kata
dan cita-cita
Ia dapat meruntuhkan dinding tebal
Yang kadang dengan cara tidak masuk akal
Tapi ada yang berkutat di ruang sempit
Tak suka cahaya
dengan penerangan yang sedikit
Berbekal pendek sumbu
Cepat menyulut cepat pula terbakar
Demi kegilaan yang samar-samar

Ruang akan menjadi seperti apa
Kita yang menentukan ceritanya

Baca juga: Ruang Tunggu

***

Lebakwana, Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun