Waktu aku bayi hampir mati, katanya
sakit-sakitan, kurang gizi, terlambat
untuk jalan, terlambat untuk bicara
Itu cerita ibuku
Juga cerita tetanggaku
Tapi sekarang kamu bisa begini, ya?
Kawanku semasa kecil terheran-heran
Saat SD dua kali tidak naik kelas
Sering dimarahi guru dan selalu terlambat
bayar uang sekolah
Beberapa tahun kemudian guru yang
sering memarahiku dulu
memandang takjub
Katanya, "Nasib seseorang memang sulit diduga."
Duduk di bangku SMA aku tak punya teman
Mencintai seseorang diam-diam
Patah hati karena seseorang diam-diam
Lulus dengan nilai biasa-biasa saja
Aku sunyi
Tapi kemudian menjadi sangat ramai
Ketika reuni sepuluh tahun kemudian
"Gila lu, ya? Nggak nyangka?!"
Beberapa puluh tahun berjalan aku menulis
Aku menyebutnya puisi
Atau boleh disebut kumpulan kata
yang tak berarti
Dan yang membacanya tak mengerti
: Ini cerita soal apa, sih?
***
Lebakwana, Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H