Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Menunggu Dirimu

4 Januari 2024   19:00 Diperbarui: 14 Januari 2024   22:18 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang menunggu. Foto oleh Daniel_Nebreda/ Pixabay

Telah kutandai
Waktu dan tempat di mana kita akan bertemu
Katamu, saat matahari sudah bergerak
ke arah barat
Di sebuah tempat orang-orang melepaskan penat
Pinggir danau, kataku
Tidak, sanggahmu. Tepi pantai saja
Kafe? Tidak
Taman kota
Rumahmu
Rumahku
Di tengah kota, di pinggir hutan, jalan,
di bus, kereta api, atau ruang tunggu apa saja,
atau menunggu musim-musim yang tak jelas

Tidak. Semuanya tidak

Mungkin kita tak perlu berjumpa
Karena luka bisa datang tiba-tiba
Kita harus bertemu, katamu
Karena rindu harus berujung

Akhirnya kita berjanji bertemu
Saat hatimu kosong dan aku
ingin mengisi
Saat hatiku gundah
dan kau menyiapkan untuk bersandar
Saat kau bergetar dan hatiku berdebar
Saat kata-kata tak bisa lagi
menerjemahkan rasa

Saat, saat
Mungkin kini saatnya

***

Lebakwana, Januari 2024

Baca juga: Kepada Tahun 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun