Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Tahun 2023

30 Desember 2023   19:27 Diperbarui: 30 Desember 2023   19:43 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi matahari tenggelam. Foto oleh snapwire/ Pexels

Yang tinggal tetap tertinggal
Sedang di depan menjadi impian

Ada yang riuh
Ada yang gaduh
Ada yang mengeluh
Jejak berputar dalam ingatan
Beberapa menjadi tertawaan
Sebagian lagi ingin dilupakan

Dan negeri ini panggung yang besar
Kita disuguhi potongan drama
Dulunya kawan kini menjadi lawan
Tadinya lawan sekarang berangkulan
Lalu anak yang masih hijau
Dipaksakan agar orang-orang terpukau
Lewat peraturan yang diulang atur
Demi tempat duduk
Sanak sedulur

Orang-orang mudah terbakar
Karena di dapurnya tidak ada lagi
yang menyala
Ditambah
Kepalanya hanya berputar
Di bawah tempurung kelapa

2023 adalah tahun banyak khianat kata
Menyelinap senyap
Atau terbuka

Tahun 2024 mungkin sama saja

***

Lebakwana, Desember 2023

Baca juga: Kepada Yth. Kepala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun