Catatan apa yang ingin kita tinggalkan
Untuk generasi akan datang
Kita bisa menulis dengan tinta emas
Atau hanya berdasar rencana-rencana
yang cemas
Lalu kita membuat mahkamah sendiri
Bandul timbangan dengan keluarga
sebagai pengendali
Musim hanya selintas waktu
Datang dan pergi
Dan selalu berulang
Ditempati orang baru atau pendatang
Mengapa pula harus rusuh dan bimbang
Nafsu kuasa membuat lupa ingatan
Hanya untuk menunjukkan
Kita punya warisan
Untuk dikenang atau dibaca-baca ulang
Walau cuma monumen batu
Tak peduli rakyat menghemat-hemat
air mata
Itu pun kini sudah takada
Baca juga: Peniup Terompet Pak Lurah
Dan sebuah mahkamah
Hari ini
Telah menjadi milik keluarga
***
Lebakwana, Oktober 2023
Baca juga: Bener Masih Ingin Menulis Puisi?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!