Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rezim Kata-Kata

30 Agustus 2023   16:29 Diperbarui: 30 Agustus 2023   16:37 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Gambar oleh Gonzalodago/ Pixabay

Ketika kursi hanya untuk bagi-bagi komisi
Ketika sepatu hanya untuk menginjak
kepada mereka yang bilang tak
Meniup-niup
Sengaja memelihara ketakutan
Kepada yang tak mau masuk barisan
Membayar peniup terompet
Membuat bising
Memproduksi label-label
: Kalau berbeda kamu pemberontak
Atau radikal
Atau barisan sakit hati

Ketika punya wakil suara
Tapi lebih sering berbicara
Atas nama penguasa

Maka kata-kata bisa menjadi perlawanan
Menjadi peluru
Di linimasa bak penembak jitu
Yang terpendam tak bisa lagi
diredam
Konoha Wakanda
Adalah luapan kemarahan
Orang-orang biasa
Dengan gaya jenaka

***

Lebakwana, Agustus 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun