Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Riwayat Kepergian

8 Agustus 2023   16:14 Diperbarui: 8 Agustus 2023   16:20 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Dokpri. Foto diambil dari dinding profil WA Indra Rahadian

-- Indra Rahadian

Apa yang dapat dibaca dari sebuah kata
kepergian
Ada yang menyebut sebuah kehilangan
Ada pula yang mengatakan
Keberangkatan yang tak direncanakan
Padahal sebenarnya berpindahnya
Letak arah pulang

Kata-kata adalah jejak
Mengetuk-ngetuk menjadi gerimis
Kita membacanya ulang
Terlintas kerinduan yang asing
Gurau atau sedikit pertengkaran
Pada grup percakapan

Pagi ini matahari tersaput mendung
Bukan tersebab angin yang membawa kabar
Tapi karena rasa ingin
Yang tak bisa lagi diantar

Hidup cuma sepenggal perjalanan
Bisa terhenti sewaktu-waktu
Hari ini
Lusa atau nanti

***

Lebakwana, Agustus 2023

Baca juga: Riwayat Air Mata

Catatan.
Mengenang Kompasianer Indra Rahadian, yang meninggal beberapa waktu yang lalu. Semoga husnul khatimah.

Baca juga: Hikayat Sebuah Kota

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun