Aku ingin mencoba lupa
Pada jalan suatu pagi
Pada pertemuan suatu hari
Seseorang, kau, meletakkan kenangan
di sebuah bangku taman
Lalu datang seseorang, aku, menciptakan
mendung pada mata
Memang tak turun hujan
Tapi tetap saja kenangan menjadi basah
Ada seorang anak kecil merengek kepada
ibunya
Minta dibelikan balon
Namun, pegangan anak itu begitu lemah
Balon itu lepas, terbang
Seperti itukah tentang kita
Rapuh
Kita berjalan berlainan arah
Tapi tetap masih berharap
Ada persimpangan, suatu tempat
Kita sejenak singgah
Membincangkan rencana-rencana
yang tertunda
Tapi, kenapa harus ada tapi
Peristiwa perjalanan
Akhirnya hanya akan menjadi kisah
Menjadi cerita yang berulang
Aku, kau, menjadi pendongeng
Yang merasa paling benar
Pada suatu pagi yang lain
Aku datang lagi di taman itu
Taman itu sepi
Takada anak yang sedang memegang balon
Kemudian datang seseorang, bukan kau,
duduk di sebelahku
"Sedang apa?" tanyanya
"Aku lupa," jawabku
***
Lebakwana, Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H