Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belajar Lupa

29 Juli 2023   08:55 Diperbarui: 29 Juli 2023   09:02 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Robin McPherson/ Pexels

Aku ingin mencoba lupa
Pada jalan suatu pagi
Pada pertemuan suatu hari

Seseorang, kau, meletakkan kenangan
di sebuah bangku taman
Lalu datang seseorang, aku, menciptakan
mendung pada mata
Memang tak turun hujan
Tapi tetap saja kenangan menjadi basah

Ada seorang anak kecil merengek kepada
ibunya
Minta dibelikan balon
Namun, pegangan anak itu begitu lemah
Balon itu lepas, terbang
Seperti itukah tentang kita
Rapuh
Kita berjalan berlainan arah
Tapi tetap masih berharap
Ada persimpangan, suatu tempat
Kita sejenak singgah

Baca juga: Luka

Membincangkan rencana-rencana
yang tertunda
Tapi, kenapa harus ada tapi
Peristiwa perjalanan
Akhirnya hanya akan menjadi kisah
Menjadi cerita yang berulang
Aku, kau, menjadi pendongeng
Yang merasa paling benar

Pada suatu pagi yang lain
Aku datang lagi di taman itu
Taman itu sepi
Takada anak yang sedang memegang balon
Kemudian datang seseorang, bukan kau,
duduk di sebelahku
"Sedang apa?" tanyanya

"Aku lupa," jawabku

***

Lebakwana, Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun