Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kita Akhirnya Akan Menjadi Kenangan

15 Juli 2023   16:59 Diperbarui: 16 Juli 2023   21:00 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sepasang kekasih. (Foto oleh Abobo/Pixabay)

Agak sulit cerita ini dimulai dari mana
Aku lain kau beda
Aku hanya kata-kata yang berserakan
Kau sudah menjadi anak kalimat,
paragraf, bahkan telah menjelma
menjadi sebuah cerita yang lengkap
Aku menikmatimu
Membacamu di sebuah rak
toko buku
Aku hanya membaca judulnya
Karena, memang, aku tak mampu
membelinya
Aku berharap bisa membacamu
Sendiri
Di sebuah perpustakaan
Di sebuah kota yang tak banyak
berlalu-lalang para wisatawan

Akhirnya kita memang bertemu
Pada suatu musim
Jendela-jendela kaca penuh embun

Kurasa, aku telah jatuh cinta

Sedang kau, perasaan dirimu
Apakah itu cukup penting
Aku tak terlalu memikirkannya

Aku menjelma menjadi pencerita
Yang baik

Kukisahkan kita bertemu pada suatu sore yang gerimis
Ada teh hangat menemani
Sepiring penganan
Dan kutumpahkan isi kepalaku
Penuh dengan dirimu
"Gombal!" Kau tertawa

Dan kisah selanjutnya,
Bagaimana kalau kau yang bercerita
Dan kau menulis:
Ada seorang lelaki membawa banyak kata, ingin menjadi cerita bersama diriku

Lalu, lalu kita hanya menjadi kenangan
Dibaca sepasang remaja
Sang lelaki meniru, menumpahkan isi
Kepalanya
Dan yang perempuan tertawa. "Gombal!" katanya

***

Lebakwana, Juli 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun