Mungkin aku harus menyelami
beberapa puisi
Atau sebuah buku teori
yang bercerita tentang riwayat rindu
Adakah makna yang ragu
Apa pula maksudnya malu-malu
Atau semacam isyarat
tentang sunyi yang berkhianat
Tapi tidak
Aku kemudian menyusuri trotoar
Sebuah kota yang dulu jalan-jalannya
pernah terbakar
Semakin banyak berjalan
semakin banyak yang dilihat
Tidak juga
Aku hanya melihat kemarau
pada kaki-kaki yang melangkah gegas
Pohon trembesi
Menaungi sepanjang jalan
Daun-daunnya gugur
Esok penyapu jalan
Tak menemukan apa dan kenapa
Suara: Kenapa cinta enggan menghampiri
Lalu di ruangan yang gelap
Cahaya di depan
Seseorang mengeluarkan pistol
Seseorang lebih cepat lagi
Ledakan, kegaduhan, berlarian
Semua terpaku
Saat itulah
Aku mencuri bibirmu dengan bibirku
Di keremangan bioskop
***
Lebakwana, Juli 2023
Catatan.
Aku mencuri bibirmu dengan bibirku, kalimat yang saya kutip dari cerpen "Nyekar" karya Hamsad Rangkuti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI