Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Demikianlah Angka

14 Juni 2023   06:27 Diperbarui: 14 Juni 2023   06:36 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Leeloo Thefirst/ Pexels


Aku tertidur di kantorku
Tubuhku penuh angka-angka
Ada yang bilang justru tubuhku
yang menyelimuti angka-angka

Aku seperti diburu-buru
Berapa angka yang harus kudapat
Kumpulkan jumlah yang tak pernah
tamat

Aku terbangun, mengenalmu
Ternyata kau adalah angka-angka
yang lain
yang bersalin rupa
Aku menghitung di tempat tidurmu
Kadang di apartemenku
Kadang di sela sebuah seminar, kerja
luar kota yang kita rekayasa
Suatu hari kau bercerita
tentang perutmu yang tumbuh angka
Aku tertawa
Kau tersenyum, biasa-biasa saja
Ya, sudah, katamu

Baca juga: Menjadi Tikus

Sesekali aku ingin angka-angka
menghilang dari mataku
Juga mengosongkan isi kepalaku
Tapi nyatanya ia selalu beterbangan
di sekelilingku
Terlihat dari laporan guru anakku
Dari dapur
Dari tagihan bank
Dari kartu ATM, kartu kredit
Seseorang, minta diisi
Seseorang lagi minta komisi
Untuk jaminan agar tak berbunyi

Ingin aku tidur pulas
Lupa angka sejenak
Tapi aku disentakkan bunyi alarm
Dari hape menunjukkan angka
Mengingatkan
: Hari ini ada angka yang besar
untuk dikejar

***

Lebakwana, Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Dua Kota

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun