Aku tertidur di kantorku
Tubuhku penuh angka-angka
Ada yang bilang justru tubuhku
yang menyelimuti angka-angka
Aku seperti diburu-buru
Berapa angka yang harus kudapat
Kumpulkan jumlah yang tak pernah
tamat
Aku terbangun, mengenalmu
Ternyata kau adalah angka-angka
yang lain
yang bersalin rupa
Aku menghitung di tempat tidurmu
Kadang di apartemenku
Kadang di sela sebuah seminar, kerja
luar kota yang kita rekayasa
Suatu hari kau bercerita
tentang perutmu yang tumbuh angka
Aku tertawa
Kau tersenyum, biasa-biasa saja
Ya, sudah, katamu
Sesekali aku ingin angka-angka
menghilang dari mataku
Juga mengosongkan isi kepalaku
Tapi nyatanya ia selalu beterbangan
di sekelilingku
Terlihat dari laporan guru anakku
Dari dapur
Dari tagihan bank
Dari kartu ATM, kartu kredit
Seseorang, minta diisi
Seseorang lagi minta komisi
Untuk jaminan agar tak berbunyi
Ingin aku tidur pulas
Lupa angka sejenak
Tapi aku disentakkan bunyi alarm
Dari hape menunjukkan angka
Mengingatkan
: Hari ini ada angka yang besar
untuk dikejar
***
Lebakwana, Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H