Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Kota

8 Juni 2023   21:01 Diperbarui: 8 Juni 2023   21:03 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto dokpri Lintang Ayu

Tanpa kita sadari, kita sering
membicarakan hal-hal yang tak penting,
pada sebuah grup percakapan
Tapi itu sesuatu yang merekatkan
pada jarak kata, juga melupakan
beberapa impian

Di kotaku sudah dua hari hujan
Aku menunda membakar rumput-rumput
yang kemarin kusiangi di halaman
rumahku

Aku tidak tahu apakah di kotamu juga
turun hujan
Juga dirimu menunda untuk membakar
Kenangan, mungkin

Aku ingin bertemu dirimu
Kita berjanji bertemu di sebuah jalan
salah satu sudut kotamu
(share loc, ya?)

Di kotaku ada lampu, di kotamu juga
Di kotaku ada langit, di kotamu juga
Di kotaku ada cinta
Kuharap di kotamu juga

Aku melihatmu di seberang jalan
Menenteng sesuatu
Seperti setangkup kembang
Mungkin juga tentang impian

Dan kini puisi takada lagi jarak

***

Lebakwana, Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun