Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ada

29 Desember 2022   07:03 Diperbarui: 29 Desember 2022   07:08 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh ELG21 (Enrique)/ Pixabay


Ada bola mata tertutup hujan
Lalu hujan jadi nyanyian

Ada kata menjadi api
Kemudian api tak kunjung mati

Ada mimpi pada segenap rindu
Sedang rindu bertemu jalan buntu

Ada nama dalam kepala
Dan kepala penuh syak wasangka

Ada harap pada waktu
Tapi waktu terus berlalu

Ada cemas pada puisi
Karena puisi selalu di jalan sunyi

***

Lebakwana, Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun