Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Perencana, Angin, Burung, Lidah, Amuk, Benci, Rindu, Api, Pisau, Menyusuri Jarum Jam

27 Mei 2022   20:24 Diperbarui: 27 Mei 2022   20:32 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pexels.com

kata-kata akan menjadi tsunami, pada rencana-rencana, menyusuri  jarum jam, malam hitam, cahaya-cahaya padam, bulan memang bulat penuh, ada kabut menutupi, lalu kata dibawa angin, membadai, memporakporandakan kalimat, kabar-kabar terbakar, rindu ditunggu di beranda, tapi benci mendahului datang tak terduga, mengirim amuk, makna remuk kalimat hilang bentuk, cerita-cerita pada buku terbuka, tidak tahu kapan titik akhirnya, lidah menceracau, cuitan beterbangan, pada burung-burung pembawa api, membakar, abu, huruf-huruf meleleh, luka-luka, memisau kata menajam pisau, ada air mata ada yang berdansa, dorsey, zuckerberg, mungkin hanya sekadar nama-nama, bisa mengikuti tubuh siapa saja, selalu lahir setiap masa dengan nama yang berbeda, hanya kita yang sering gemetar tertinggal, tak bisa membawa diri salah langkah,  adakah pemimpin yang mau berdiri di depan menunjukkan arah

bukan selintas berjalan lalu ingin dicatat zaman

***

Lebakwana, Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun