Saya awali dari era akhir tahun 70-an.Â
Adalah Ali Topan Anak Jalanan karya Teguh Esha, menjadi fenomenal di era itu.  Ali Topan digambarkan datang dari keluarga broken home. Memberontak dengan sering nongkrong di jalanan, terutama di kawasan Blok M bersama kawan-kawannya.
Rambut gondrong, ngebut dengan motor trail, urakan tapi setia dengan teman. Jatuh cinta dengan siswi baru, Anna Karenina.
Ali Topan sepertinya potret remaja -- remaja Jakarta -- saat itu. Di era Ali Topan inilah muncul bahasa Prokem (slang dari kata preman). Masih tersisa bahasa itu hingga kini. Di antaranya, Â bokap (bapak), nyokap (ibu), doi (dia; tapi dapat juga berarti pacar), dan lain-lain.
Ali Topan sempat difilmkan dengan bintang Junaedy Salat dan Yati Octavia.
***
Awal 80-an muncul Eddy D Iskandar dengan novel Gita Cinta dari SMA. Cerita ala-ala Cinderella. Cowok miskin bertemu dengan gadis dari keluarga kaya.
Galih dan Ratna -- tokoh dalam novel itu -- Â menjadi ikon pasangan romantis layaknya cerita Romeo dan Juliet. Apalagi setelah difilmkan yang diperankan oleh Rano Karno dan Yessy Gusman.
Rano Karno dan Yessy Gusman menjadi idola remaja baru. Para pembaca (dan penonton filmnya) nangis Bombay, karena Galih dan Ratna harus berpisah di akhir cerita.