Sejak terbunuh kata-kata
sajak-sajak ikut mati
karena sajak tak bisa menciptakan angka-angka
sedang tubuh perlu jumlah agar dapat dilihat dengan mata
Tak bisa menjanjikan anak kuliah
atau gemerincing gelang
untuk orang rumahÂ
Tapi akan selalu lahir orang-orang gila
membuat sajak
bukan untuk mencatatkan nama
bukan untuk mengumpulkan angka-angka
juga bukan karena jemawaÂ
Hanya untuk memastikan
ada ladang untuk menanam cerita
dan sebagai katup pelepasan
mentertawakan diri itu seperti apa
***
Lebakwana, Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!