Seorang perempuan memaksakan diri menari, agar bisa tampil di sebuah panggung suatu saat nanti. Namun, ia sering memakai baju ibunya, kedodoran, terlihat lucu serta akting yang hanya terlihat penuh ambisiÂ
Juga selama ini gerak tubuhnya  terpatah-patah, rentak kaki sering salah arah
Menari bukan sekadar banyak lampu, agar polesan wajah membuat banyak mata tertuju pandang, tapi dia juga harus mengerti tabuhan gendang. Ke mana kaki harus diayunkan, seiring seirama dengan gemulai tanganÂ
Saat cuaca sedang sakit, musik pengiring takperlu buru-buru menjerit agar terdengar hingga ke langitÂ
Namun bila memaksa juga untuk menari, dan gemuruh tepuk terjadi hanya karena arahan konduktor seperti layaknya dalam sebuah orkestra, jangan heran bila panggung nanti diisi penari lain yang lebih bertalenta
***
Lebakwana, Juli 2021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H