Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Mana Kapak Ibrahim

18 Juli 2021   21:22 Diperbarui: 18 Juli 2021   21:37 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: id.theasianparent.com 

Kita menyangka berhala-berhala telah runtuh. Tapi kenyataannya, pemujaan-pemujaaan baru terus tumbuh 

Kapak Ibrahim telah lama ditinggalkan pada leher berhala yang besar

Namun, kini mewujud pada kata-kata, gambar, bahkan kebencian pun sebagai sesembahan baru untuk mata pencarian 

Tidak ada tapi diada-adakan. Nyata di mata yang disembunyikan. Demi sepatu, bendera-bendera, yang padahal hanya dinikmati sebentar saja 

Di mana kapak Ibrahim. Menghentikan orang alim, yang menggunakan ilmunya di jalan yang lalim; menetak bebal, pada kepala-kepala yang berjalan tak menggunakan akal 

Tapi berada di mana kapak Ibrahim 

***

Lebakwana, Juli 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun