Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Hari Ini Tidak Ada Cinta

15 Juni 2021   20:07 Diperbarui: 30 Juni 2021   21:50 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto iconO.com/ Pexels 

angin yang dirindui daun-daun, pada waktunya membantu melepaskan diri dari tangkai, mengisyaratkan akan tiba musim-musim yang kering

sekolah memanggil anak-anak berseragam, berdiri gamang di pintu gerbang, kemudian gurunya mengajarkan bahasa, matematika, juga cara menggantungkan cita-cita, tapi di rumah ia terpaksa memahami cerita-cerita air mata 

orang tua belajar lagi menghitung angka-angka, berapa panjang jalan, akan cukupkah napas untuk sebulan 

akan ke mana, atau mungkin tidak ke mana-mana, masa depan dapur kita diperbincangkan di televisi, lewat pidato-pidato, bergantian dengan iklan mobil terbaru dan apartemen di langit (bulan depan harga naik) 

lupakan cerita cinta hari ini 

***

Lebakwana, Juni 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun