Sampai Juga akhirnya detik dan detak harus diberi tanda henti, setengah sepuluh pagi tadi. Kabar tiba tanpa tanda-tanda, seperti singgahnya burung gagak di berandaÂ
Angin 31 Mei masih bertiup seperti kemarin. Sinar matahari jatuh sedikit lindap. Juga gerhana bulan pada malam-malam luka yang tak diharapÂ
Kabar kepergian seperti mendengar cerita dari negeri asing. Tiba-tiba. Tak disangka. Atau barangkali selama ini kita menganggap tak begitu penting. Padahal kita sama-sama dalam satu panggung. Peran yang kita mainkan hanya menunggu giliranÂ
Kita sudah diingatkan, satu per satu gigi yang tanggal. Mata yang tak cepat lagi menangkap bayang. Kulit tubuh yang lelah, sepanjang hidup membungkus daging dan tulang, kini menggelantung kendur dan lemah
Tangan dan kaki kini lebih sering gemetar. Nama-nama dan segala peristiwa hanya sekelebat dalam ingatanÂ
Waktu akan sampai juga pada diri. Terhenti pasti. Kini atau nantiÂ
***
Lebakwana, 31 Mei 2021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H