Setengah sisir pisang, pemberian tetangga tadi siang. Kami berharap buka puasa hari ini menjadi manis, tak hanya dalam bincangÂ
Ibu mencari daun pandan, gula aren, sedikit buah pala, dan, tentu, segelas santan
Di dapur, Ibu memotong-motong pisang, kemudian memasaknya bersama gula, pala, pandan, juga santan. Ibu mengaduknya perlahan, hingga masak dan hangatkan mimpi-mimpi kami
Sore hari kami duduk melingkar. Berempat -- anak-anak Ibu -- mendapat beberapa potong kecil pisang. Ibu, Ibu tersenyum hanya mendapat kuahnya
Saat azan berkumandang, kami makan dengan lahap. Itu adalah buka puasa termanis yang pernah kami rasa. Adikku merasa kurang. Ia pun mengambil kuah untuk jatah Ibu. "Kenapa asin?" tanya adikkuÂ
Itu air mata Ibu, jawabkuÂ
***
Lebakwana, April 2021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H