Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Pintu Ramadan

10 April 2021   20:07 Diperbarui: 10 April 2021   20:14 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Freepik via banjarmasin.tribunnews.com 

Warna-warna, hitam, putih. Jejak subuh yang ingkar, pada sepertiga malam yang selalu padam

Jalan yang tak berlampu 

Sibuk menghitung-hitung 

Ramadan tiba, tiba-tiba. Sepertinya. Mungkinkah seperti tahun lalu, riuh dengan upacara-upacara, dunia

Tak melekat pada hati yang pekat

Ramadan lagi, sekali lagi Ramadan 

Akankah cuma hitungan angka-angka. Takada yang terpatri di hati. Lepas begitu saja dari ruang kepala 

***

Lebakwana, April 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun