Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gegar Bahasa di Ruang Linimasa

21 Maret 2021   08:35 Diperbarui: 22 April 2021   15:18 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay

Adakah ini disebut sandyakala kata, tubuh lebam, makna terluka

Kata-kata meluncur seperti hujan, tapi dada yang kemarau membuat gegar bahasa, retak rasa. Linimasa membuat cepat gugur huruf-huruf, baru berputik belum saatnya dipetik 

Tersebab juga takcukup jauh berjalan. Sedikit mengenal jejak lain membuat sempit pandangan 

Ditambah jarak, ruang, dan waktu hanya dalam satu genggam, semuanya tumpah yang selama ini terpendam

Memang takada yang terakhir, karena kata akan selalu lahir 

***

Lebakwana, Maret 2021. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun