Bagaimana menyarungkan pedang, yang terhimpit dalam genangan batu. Sementara air mata, luka yang masih basah, mengejar menuntut balasÂ
Nama-nama yang takpernah kembaliÂ
Kitab jurus sakti dibaca puji, peta harta karun tersimpan di goa empat musim  ( demikianlah, dikisahkan pula pengikut setia dan sebarisan pengkhianat )Â
Kemudian senja itu datang juga, rapuh. Pertapaan yang bekuÂ
Sekumpulan merpati siap kepakkan sayap. Tapi akhirnya burung gagak juga yang memecahkan kabar
Pendekar kayu harum, siang iniÂ
***
Cilegon, 27 Januari 2008 - Lebakwana, Januari 2021Â
Catatan.Â
Frasa "Pendekar Kayu Harum", saya mencontohnya dari cerita silat karangan Kho Ping Ho, Pedang Kayu Harum.Â