Ada yang mengetuk di sepotong malam, "Siapa?"Â
"Aku rindu yang remuk," sesuaraÂ
Kujaga cinta pada tubuh, tapi kudapatkan keinginan-keinginan yang luruh
Katamu lagi datang dalam bentuk puisi. Kau pun menghanyutkan diri kepada gemercik air, tenggelam di keheningan hutanÂ
"Aku baik-baik saja," katamu lagiÂ
Kurasa tidak, aku menyanggah. Kau hanya tak mau mengakui, tentang cinta yang lepas dari genggaman. Yang diharap datang pun hanya sebatas angan
Tak ada suara
Ketika kubuka pintu, terdengar kepak sayap pergi. Aku tidak tahu, seekor merpati atau camar yang ingin sendiriÂ
***
Cilegon, September 2020Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!