Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Menduga-duga tentang Camar dan Merpati

15 September 2020   08:07 Diperbarui: 15 September 2020   08:13 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Zeynep Sude EMEK/ Pexels 

Ada yang mengetuk di sepotong malam, "Siapa?" 

"Aku rindu yang remuk," sesuara 

Kujaga cinta pada tubuh, tapi kudapatkan keinginan-keinginan yang luruh

Katamu lagi datang dalam bentuk puisi. Kau pun menghanyutkan diri kepada gemercik air, tenggelam di keheningan hutan 

"Aku baik-baik saja," katamu lagi 

Kurasa tidak, aku menyanggah. Kau hanya tak mau mengakui, tentang cinta yang lepas dari genggaman. Yang diharap datang pun hanya sebatas angan

Tak ada suara

Ketika kubuka pintu, terdengar kepak sayap pergi. Aku tidak tahu, seekor merpati atau camar yang ingin sendiri 

***

Cilegon, September 2020 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun