Tubuhku menggigil setelah mengenali sosok tubuh itu. Suamiku!Â
Matanya yang memerah, dengus napas yang memburu, juga air liur yang menjijikkan. Seperti anjing yang siap menerkam.Â
Mengingatkan anjing yang lain, dalam tubuh bapakku. Bertahun-tahun silam.Â
Tidak!Â
Aku tidak rela. Aku tidak rela tubuh anak gadisku dilumuri air liur anjing. Cukup trauma itu menimpa diriku.Â
Aku harus mencegahnya! Kukuatkan diriku menyeret tubuhku yang masih lemah. Aku mencari-cari sesuatu di belakang.Â
Aku melihat sebuah pisau dapur.Â
***
Cilegon, September 2020.Â
Catatan.Â
Cerpen ini sudah pernah tayang di risalahmisteri.com.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!