Namaku Hani. Di rumah aku dipanggil Ing, I-ing.Â
I-ing? Cina? Memang kenapa kalau Cina? Cina, Tionghoa, Tiongkok, Tionggoan, apa bedanya?Â
Tapi memang ada bedanya.Â
Itu semenjak aku bisa mengingat, saat aku didaftarkan ke SD Negeri. Guru yang menerima pendaftaran melihat Mami secara seksama.Â
"Kok didaftarin ke SD Negeri, biasanya orang Cina ke sekolah swasta."
Mami hanya tersenyum.Â
Kemudian hari-hari selanjutnya, aku melihat semakin berbeda. Entah kenapa, ada temanku selalu menggangguku: dari mencoret-coret bukuku, mencubit, hingga meminta uang padaku. Padahal aku tak pernah membawa uang jajan. Kami dari keluarga miskin.Â
Atau teman-temanku mengata-ngatai, Â Â
"Cina loleng, makan babi setengah kaleng... "
Aku hanya bisa menangis, mengadukan kepada Mami. Mami menanggapi dengan tertawa pelan.Â