Aku sudah memperingatkan. Kalau terjadi sesuatu pada dirimu, jangan salahkan aku.Â
Baiklah, kalau kamu berkeras ingin mendengarkan. Ini berarti kamu orang yang ketujuh, syarat jumlah yang harus kujalankan, yang harus kukorbankan.Â
Ini ritual yang harus kulakoni, agar kehidupan di Desa 7 Batu terus berlanjut. Kamu tahu, Desa 7 Batu adalah tempat yang paling menyeramkan di negeri ini. Hanya sedikit orang yang tahu tempat ini. Tapi sekali mereka masuk, tak ada yang bisa keluar dengan selamat.Â
Setiap tahun Desa 7 Batu mengadakan ritual, mencari tujuh orang dari luar desa kami dalam jangka tujuh hari, untuk dijadikan korban sebagai sesembahan kepada leluhur kami. Kalau tidak desa kami akan musnah dilanda bencana.Â
Tahun ini adalah giliran keluarga kami untuk mencarinya, dan aku yang ditugaskan. Cara mencarinya sangat mudah. Aku hanya bercerita. Ya, bercerita. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Kesaktian yang diwariskan turun-temurun kepada penduduk Desa 7 Batu, membuat cerita yang kami tuturkan kepada orang lain mempunyai daya magis. Orang yang mendengarkan membuatnya kehilangan daya kontrol pada dirinya sendiri, hingga ia melakukan tindakan yang membahayakan dirinya sendiri.Â
Aku hanya bercerita selintas tentang Desa 7 Batu. Sebelumnya selalu kuingatkan, bahwa setelah mendengar cerita akan menimbulkan kematian. Dan umumnya tak ada orang yang percaya. Malah ada yang menertawakan.Â
Sudah mendengar berita kemarin, tentang seorang mahasiswa yang menabrakkan tubuhnya ke arah kereta yang melaju kencang? Mahasiswa itu beberapa saat sebelumnya sudah mendengar cerita dariku. Kemudian terlihat matanya memerah, meracau, dan... itulah yang terjadi.Â
Itu hari keenam, dan korban yang keenam.Â
Sekarang hari ketujuh, dan kamu orang yang ketujuh. Aku sudah mengingatkan, dan kamu tidak percaya juga.Â