Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak yang Tak Selesai, dan Jalan dalam Kepala

11 Juni 2020   22:54 Diperbarui: 11 Juni 2020   22:44 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Gambar oleh Matthew Henry/ Unsplash. 

Sudah dua jam hujan berhenti, tapi udara menjadi jarum, mengirim ngilu ke dalam tulang. Dua gelas kopi membuat kantuk menjadi belum, sedang keberangkatan belum lagi pulang

Kau menulis sajak tak selesai. Mungkin kauinginkan aroma mawar, tapi yang tertulis adalah duri pada pesta yang cepat usai 

Banyak rencana. Mimpi-mimpi tak mengikuti jalan dalam kepala 

Layaknya kata-kata yang kehilangan huruf vokal, seratus sajak hanya menjadi gumam, seperti pisau yang telah lama majal

Malam makin larut. Kau berusaha bola matamu tak tertutup kabut 

***

Cilegon, Juni 2020. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun