Saat aku bangun tidur ada tumbuh ilalang di halaman kepalaku, akarnya dengan cepat merambat ke jantungku, menyusuri pembuluh darahÂ
Kata Bapak Penyuluh Pertanian, ilalang adalah gulma perusak yang harus disingkirkan. Dia harus disemprot dengan racun sistemik, tuntas ke akar tak tumbuh lagiÂ
Tapi istriku memberi pupuk dengan sekali sentuh, agar ilalang tumbuh subur, hingga aku tak sempat berpikir duduk tafakurÂ
Ternyata aku tidak sendiri. Orang-orang kini ramai menanam ilalang di linimasa, ditumbuhsuburkan dengan menggunakan kacamata kuda
Ilalang dan kacamata kuda membuat orang-orang hanya mengenal dua jalan: Cinta kepada kebencian yang tak masuk akal , dan cinta kepada cinta yang hilang akalÂ
Alasan untuk membenci adalah kebencian itu sendiri, alasan untuk mencinta adalah kecintaan terhadap kebencianÂ
Keduanya kini menjadi berhala baruÂ
***
Cilegon, Mei 2020Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H