Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ilalang yang Tumbuh di Kepala

1 Juni 2020   00:21 Diperbarui: 1 Juni 2020   00:19 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh AxxLC/ Pixabay.com 

Saat aku bangun tidur ada tumbuh ilalang di halaman kepalaku, akarnya dengan cepat merambat ke jantungku, menyusuri pembuluh darah 

Kata Bapak Penyuluh Pertanian, ilalang adalah gulma perusak yang harus disingkirkan. Dia harus disemprot dengan racun sistemik, tuntas ke akar tak tumbuh lagi 

Tapi istriku memberi pupuk dengan sekali sentuh, agar ilalang tumbuh subur, hingga aku tak sempat berpikir duduk tafakur 

Ternyata aku tidak sendiri. Orang-orang kini ramai menanam ilalang di linimasa, ditumbuhsuburkan dengan menggunakan kacamata kuda

Ilalang dan kacamata kuda membuat orang-orang hanya mengenal dua jalan: Cinta kepada kebencian yang tak masuk akal , dan cinta kepada cinta yang hilang akal 

Alasan untuk membenci adalah kebencian itu sendiri, alasan untuk mencinta adalah kecintaan terhadap kebencian 

Keduanya kini menjadi berhala baru 

***

Cilegon, Mei 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun