Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Akhir Tempatnya Awal

24 Mei 2020   09:28 Diperbarui: 24 Mei 2020   09:41 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafis Tribun Pontianak/ ENRO. Tribunnews.com 

Pagi yang cahaya, satu Syawal telah tiba 

Gema takbir menyelusup di relung jiwa, tertangkup jari yang sepuluh, mohon dibukakan pintu maaf dengan ikhlas yang penuh

Ramadan bukanlah akhir. Ia adalah awal dimulainya kembali beribu-ribu pikir. Mulai melangkah dengan tangan mengadah, hati yang jernih disertai cinta yang putih 

Minal aidin wal faidzin , mohon maaf lahir dan batin 

***

Cilegon, 1 Syawal 1441 H 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun