Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ada 301 Pesan, Hanya Tujuh Tersisa dalam Ingatan

18 April 2020   05:49 Diperbarui: 18 April 2020   05:55 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Wabah. Pada daun yang gugur, jangan lupakan ranting tempat berhimpun

2. Sahabat. Pada segala luka, pada segala cuaca, pada segala tawa, pada segala rindu, pada segala benci 

Juga, tentu, cinta 

3. Cinta. Akan Kuingat tentang kehangatan yang kau kirim, pada gambar-gambar yang membakar, pilihan-pilihan rindu, juga membangkitkan mimpi yang terlupa

dan tak kan pernah terhapuskan 

4. Grup Percakapan. Kata-kata menjadi  panggung, di antara benci dan cinta, di antara gambar-gambar emoji gembira dan pura-pura

Dan cara terindah menertawakan air mata 

5. Jarak. Hanya berapa banyak lintasan angka pada hati dan rasa, juga pergeseran musim dan perubahan cuaca 

6. Medsos. Bedebah yang membunuh koran dan televisi, mengirimkan cerita hening dan riuh, bening dan keruh

Dengan sekali sentuh 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun