Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Percakapan Puisi

22 Maret 2020   05:45 Diperbarui: 22 Maret 2020   05:51 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber:Pixabay.com 

"Kalau gambar tidak, suara juga tidak mau?"

Katamu, pada suatu malam yang mulai ditinggalkan dingin, di sela percakapan tubuh yang direngkuh ingin

Tubuh-tubuh telah menjelma puisi tanpa kata-kata, berkelebatan menjadi gambar-gambar yang mengeras pada pesan percakapan yang panas

Ingatan pada suara denting, saat pesan masuk. Televisi yang tak pernah menyala, kipas angin berdebu lelah berputar, jam dinding tiktoknya tak lagi mengingatkan kamar mandi yang benderang, atau gubuk kecil yang temaram 

Ini bukan romantisme pada novel cinta, tapi boleh kau sebut penghianatan tanpa rencana 

Atau sajak-sajak yang ditulis di secarik kertas, diselipkan pada pagar jembatan, oleh seseorang entah siapa, dan dibaca oleh bukan siapa-siapa, atau hancur terkena hujan, atau diterbangkan angin, hanyut dibawa derasnya air sungai 

Atau mungkin tak ada sesiapa, tak ada kertas bertuliskan sajak, tak ada angin,  tak ada jembatan, tak ada sungai 

Semuanya telah menjadi puisi 

***

Cilegon, Maret 2020. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun