"Terima kasih, sore ini kamu mengundangku minum teh."
"Duduklah."
"Zi...,mm... kamu mau memaafkanku, bukan?"
"Tidak."
"Tidak?"
"Ya, tidak. Tidak ada pemaafan untuk penghianatan yang dilakukan berkali-kali."
"Sungguh Zi, aku... aku salah. Kuakui, aku lelaki yang paling bodoh. Membohongi dirimu, berselingkuh dengan sahabatmu sendiri. Dan itu... Â itu kulakukan di apartemenmu. Maaf."
"Cukup! Sekali ini cukup."
"Jadi kamu tidak bisa memaafkanku?"
"Tidak."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!