Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perempuan Februari dan Cerita tentang Hujan

12 Februari 2020   17:12 Diperbarui: 12 Februari 2020   17:05 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com. 

Apa yang kau ingat tentang hujan, katamu suatu ketika 

Pertemuan, aku menjawab kala itu. Kita dipertemukan hujan. Tentu kau ingat, tentang Februari yang membuat kita berlari, menghindar dari terpaan hujan 

Februari memang bulan yang masih basah. Kita bertukar nama, kemudian bercerita apa saja. Atau sebenarnya, kita saling melepaskan resah 

Kau bercerita tentang kucing yang lucu, juga seorang lelaki yang ragu akan rumah tempat berteduh, tempat impian bercumbu, hingga beranak bercucu

Aku hanya diam sebagai pendengar 

Aku juga tidak tahu, kenapa kau begitu mudahnya bercerita. Padahal kita belum lama bertegur sapa. "Aku tak ingin kepalaku pecah,"  katamu memberikan alasan 

Hujan reda. Kita berpisah begitu saja 

Dan pertemuan perpisahan adalah pengulangan kejadian, dari masa lalu, dan mungkin untuk masa yang akan datang 

Seperti halnya Februari. Dia datang lagi, dengan cerita yang baru atau yang sudah pernah terjadi. Kadang terlupakan, atau selintas menggenang dalam ingatan 

Tapi yang pasti, Perempuan Februari - aku menyebutmu begitu - kusimpan sorot mata dan senyummu

Juga cerita kucing lucumu 

***

Cilegon, Februari 2020. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun