Â
Sebenarnya aku ingin bertanya kepada rerumputan, apakah pagi ini ia masih bisa merasakan cumbuan embun di ujung tubuhnya, atau ia sedang menunggu kematian, karena sinar matahari menikam kelembapan tanah tanpa belas kasihanÂMusim kali ini membuat kemarau terasa asing
Kita kemudian disuguhi sarapan pagi yang membuat perut kita mual, pertunjukan berulang-ulang yang menghinakan akal, atau barangkali sebenarnya kita sendiri yang bebalÂ
Hutan, sekeping demi sekeping menjadi peta-peta dalam lingkaran api, menjadi angka-angka di kepala, yang akan dihitung pada saatnya nanti
( Terlihat seseorang berbaju putih menjadi foto model dengan latar belakang selubung api )Â
Hari ini kamera-kamera televisi pun bergegas, menangkap kerumunan berbaju putih, melambaikan tangan ke arah lampu. Tersenyum, entah untuk siapa, atau barangkali untuk dirinya, juga kelompoknyaÂ
Kita menontonnya tanpa menggunakan baju, karena belum kering untuk menyeka keringat dan air mata
***
Cilegon, Oktober 2019Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H