Seperti halnya hujan yang selalu dinanti, tanah retak, karena telah lama menunggu basah. Begitu pun harapan-harapan yang nyaris mati, jarum jam enggan berdetak, karena berwaktu-waktu dililit gundah
Mendung berkumpul enggan, jadi tak tahu kapan menurunkan hujanÂ
Bagaimana kalau hari ini menghidupkan televisi, mendengar pidato-pidato: Pagi menanam padi, sore dapat menikmati nasi. Atau menonton iklan, siapa tahu ada obat penawar untuk mimpi-mimpi yang mati sebelah, tersebab luka yang telah lama menjadi nanah
Atau menonton sinetron, belajar caranya membenci, juga bertengkarÂ
Atau menyiram bunga milik tetangga. Boleh juga menghitung-hitung uang tak terkira, yang tak pernah kita punya. Atau tak melakukan apa-apaÂ
Atau, kita bakar saja televisi ini
Sekarang giliranmu yang berceritaÂ
***
Cilegon, Oktober 2019Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H