Jangan bilang ini takdirkuÂ
Aku hanya bersuara dari sedikit suara yang aku punya, saat suara-suara lain ingin memaksakan irama satu nada. Bukan pula karena ingin beda, hanya aku ingin kau mencatat, aku ikut di barisan yang terlukaÂ
Jangan bilang pula ini tak berartiÂ
Setidaknya aku bisa menjadi sebuah perigi, untuk membasuh asa-asa yang terluka, tersebab kemaraunya hati
Tidak, aku tidak ingin menjadi elang menguasai angkasa, atau menjadi singa, berlari di padang-padang sabana, penjaga seantero rimba, tidak juga menjadi hiu yang garang penguasa samudraÂ
Tidak
Ini memang jalan sunyi. Taklah aku berharap ada tepuk bahu, lampu-lampu, atau medali yang menungguÂ
Terserah, kau punya pilihan:Â
Meninggalkan legacy walau dengan sedikit arti, atau mematikan hati
***