Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Mereka yang Bersuara di Jalan Sunyi

21 September 2019   22:09 Diperbarui: 21 September 2019   22:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan bilang ini takdirku 

Aku hanya bersuara dari sedikit suara yang aku punya, saat suara-suara lain ingin memaksakan irama satu nada. Bukan pula karena ingin beda, hanya aku ingin kau mencatat, aku ikut di barisan yang terluka 

Jangan bilang pula ini tak berarti 

Setidaknya aku bisa menjadi sebuah perigi, untuk membasuh asa-asa yang terluka, tersebab kemaraunya hati

Tidak, aku tidak ingin menjadi elang menguasai angkasa, atau menjadi singa, berlari di padang-padang sabana, penjaga seantero rimba, tidak juga menjadi hiu yang garang penguasa samudra 

Tidak

Ini memang jalan sunyi. Taklah aku berharap ada tepuk bahu, lampu-lampu, atau medali yang menunggu 

Terserah, kau punya pilihan: 

Meninggalkan legacy walau dengan sedikit arti, atau mematikan hati

***

Cilegon, 2019 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun