Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bangsal Rumah Sakit

15 Juni 2019   23:32 Diperbarui: 15 Juni 2019   23:40 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lorong-lorong putih

Wajah putih

Titik-titik air. Untuk kehidupan atau  untuk memperlambat kematian

Bibir  gemetar. Mengingat kembali doa-doa yang dulu tak pernah menguar. Terlena dengan mimpi-mimpi untuk memeluk mercusuar

Air mata

Hening  yang  menggigit 

Tuhan menjawab dengan suara-suara. Lewat detak-detak seperti suara sepatu. Lewat garis-garis berloncatan lemah

Kemudian  datar

Isyaratkan pesan

: Bersiaplah, di saat sebuah ruang ada tangis  yang akan pecah

Cilegon, 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun