Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gang Damai II, 9 Meter Belok Kanan Mimpi Baru Dimulai

18 April 2019   06:20 Diperbarui: 18 April 2019   06:58 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiang antena harus diganti, agar tak mudah patah digayuti mimpi. Tapi layar televisi tetap saja buram, karena menampilkan gambar-gambar muram dan janji-janji yang mudah padam

Lapor, Pak RT, kami pindah dari erte sebelah. Dari sini tak begitu jauh, tempat mimpi mudah terpiuh. Berharap di sini membangun angan tak cepat runtuh

Pak RT membaca empat nama dalam Kartu Keluarga, menduga-duga nama siapa yang terlupa dengan tawa

Begini, kata Pak RT, tak ada beda jauh dan dekat. Mimpi di mana saja bisa lekat. Lihat ke depan hingga pandangan tak mudah cupat. Oh, ya, uang ronda tiap bulan jangan sampai telat

Cilegon, 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun