Pagi-pagi lihat status temen perihal kekecewaannya memesan sebuah jam tangan. Dia memesan jam tangan melalu online dengan harga yang lumayan. Maklum teman saya kan bos konter jadi wajar kalau pesan jam tangannya pasti yang lumayan mahal. Namun ternyata setelah barangnya datang, tak berbeda dengan jam tangan yang seharga 50 ribuan yang dijual dipinggir-pinggir jalan.
Lagi dan lagi seorang konsumen merasa dirugikan. Entah itu kesalahan penjual atau konsumen, namun pada akhirnya konsumen yang dirugikan. Kasus semacam ini pastinya banyak ditemui diluaran sana, hanya saja sebagai konsumen bingung mau melaporkan kemana.Â
Langkah akhir yang bisa konsumen lakukan ya menerima kekecewaannya. Seperti halnya teman saya itu, rasa-rasanya ingin membuang saja jam tangannya ke got, biar tidak kelihatan mata.
Memang dalam jual beli online masih banyak kemungkinan rasa kecewa dibanding dengan jual beli ofline. Kita harus dituntut teliti dan bersiap-siap untuk menahan rasa kecewa kalau ternyata barang tidak sesuai.Â
Sebagai orang jawa kadang merasa tidak enak, merasa kasihan kepada orang lain, hingga dia tetap memberi bintang 5 di toko penjual tersebut.Â
Buat sahabatku bos konter yang sabar yah. Jamnya bagus ko. Pakai aja. Kalau tidak mau, dikasih ke paman odong-odong saja ya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI