(1)
Lembar malam tak ternoda bintang
Satu misteri layak dikuak
Menyiasat jarak tak terbilang
Melampau renjana nan menggelegak
Karna sebab mata tlah merah
Menanggul kasmaran di cakrawala
Diam bukan musabab musibah
Gelombang tinggi tertambat cuaca
Dan perlahan menghablur kristal tosca
Fotosintesis klorofil rindu
Mengorbit kurva ellipse sempurna
Gitasmara halimun gairah belenggu
Berkali gagal mengkaji cinta
Kasidah nada hitam, merah, hijau, nila
(2)
Takkan punah gurat coklat semu
Dari oase terlindung di gurun pasir
Tenda terpal kafilah badui lalu
Api unggun meletik bara bibir
Fajar emas menepuk punggung bukit
Padam api pengusir serigala
Air bening mengisi kantong kulit
Kelana lanjut menuju tirai senja
Hingga tersisa pesona lembayung
Gradasi nila menuju semburat ungu
Menyusun hela satu nafas terhuyung
Tak akui menyimpan bara cemburu
Mesti tak faham silsilah warna
Rajut kisah hitam, merah, hijau, nila
Bandung, 9 Januari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H