Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hidup yang Dijalani Pohon Apel

16 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 16 Desember 2024   21:00 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Tangga itu bersandar pada pohon apel tua.

"Kakimu masih bagus, Sayang."

Dia mengulurkan tangannya ke rokku untuk meremas pahaku, menahannya di sana sejenak sebelum membiarkan jari-jarinya menelusuri jalannya yang nakal kembali ke bawah.

"Tahan tanganmu, orang tua. Aku akan jatuh dari tangga ini kalau kau terus melakukannya."

Aku menyingkirkan dedaunan dan menemukan sebuah apel yang tampak bagus, menguji beratnya sebelum sebuah putaran membuatnya menyerah kalah.

"Apakah kamu ingat menanam pohon ini, Johan?"

"Dewo yang memilihnya, bukan?"

Aku mengoper apel itu padanya untuk ditaruh di keranjang bersama yang lain. Dia tersenyum padaku dan cahaya melalui dedaunan tampak bermain di wajahnya.

Aku bergerak menuruni anak tangga, mengguncang tangga dan harus berpegangan pada pegangannya. Johan menjatuhkan keranjang untuk menangkapku secara refleks, mengembuskan napas tajam karena gerakan yang tiba-tiba itu.

"Aku baik-baik saja Johan, aku bisa mengatasinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun